Selasa, 13 November 2012

ASSET MANAGEMENT



Manajemen Aset atau ” Asset Management” dalam benak kebanyakan orang atau mungkin ketika anda melakukan searching di Google menggunakan kata kuci Asset Management maka sebagian besar informasi yang akan anda dapatkan adalah segala sesuatu yang berhubungandengan Portfolio, Investasi, Finance atau keuangan, namun Asset Management yang dimaksud dalam tulisan ini adalah Manajemen Aset secara fisik atau Physical Asset Management. Hal ini di Indonesia memang belum banyak di implementasikan secara total, baik ditingkat korporasi maupun sektor pemerintahan. Ketidak tahuan atau ketidak pedulian sebagian besar Manajemen perusahaan akan pentingnya pengelolaan aset secara terintegrasi, barangkali juga dipicu oleh minimnya informasi serta literatur yang mengupas masalah ini. Bahkan sepengetahuan kami di Indonesia belum banyak Institusi Pendidikan yang memiliki sylabus serta membahas masalah “Asset Management” ini secara mendalam.
Banyak perusahaan masih menganggap Manajemen Aset secara Fisik adalah sama seperti yang dikemukakan diawal, hanyalah sekedar instrumen pengelolaan daftar aset. Anggapan yang kurang tepat lainnya adalah bahwa pengelolaan fisik aset sepenuhnya sudah diserahkan kepada Departemen Pemeliharaan (Maintenance), padahal baik daftar aset maupun pengelolaan aset fisik oleh Maintenance Department hanyalah bagian kecil dari Physical Asset Management.
Realita di lapangan menunjukan banyak kasus yang sebenarnya dimulai dari salah kelola dan salah urus masalah aset, sehingga berdampak kerugian yang tidak sedikit. Sebagai contoh optimalisasi sumber daya tidak bisa dilakukan secara maksimal karena tidak teridentifikasi dengan jelas, sehingga sulit untuk mengetahui apakah suatu alat produksi sudah saatnya untuk diganti atau masih layak untuk di maintain. Pertanyaan berikutnya kalau harus di maintain kapan waktu yang tepat untuk melakukan hal tersebut, dan kalau harus diganti apakah dengan jenis alat yang sama atau ada alternatif lain yang lebih baik. Keputusan akan pilihan-pilihan tersebut hanya bisa terjawab dengan tepat bila kita memiliki informasi/data yang jelas tentang aset tersebut.
Manajemen resiko adalah bagian yang tidak terpisahkan dari pengelolaan aset, lihatlah bagaimana sulitnya pemerintah menghitung jumlah kerugian yang diderita akibat bencana di suatu daerah, atau sebuah perusahaan yang kesulitan ketika harus menaksir kerugian akibat Pabriknya kebakaran. Ini tidak akan terjadi jika kita memiliki database manajemen aset yang selalu ter updated setiap saat.
Dengan demikian kebijakan tentang Manajemen Aset secara strategis harus melibatkan semua level Manajemen dan di implementasikan secara komprehensif di semua departemen teknis operasional maupun pelayanan, termasuk departemen pendukung.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar