Umumnya ada dua hal yang menjadi perhatian utama seseorang sebelum
membeli bisnis waralaba, yaitu masalah harga dan perjanjian kerja
samanya. Dua hal ini memang penting, karena menentukan kita untuk
membeli atau tidak. Modal dan kerja sama, keduanya tidak boleh
merugikan. Sebaliknya, sebisa mugnkin harus dapat memberi keuntungan.
Yang
pertama berhubungan dengan ketersediaan modal. Di Indonesia, modal
untuk membeli waralaba lebih kecil dibandingkan di luar negeri. Besarnya
yaitu pada kisaran Rp10–400 juta. Uang itu sudah termasuk antara lain
initial fee, renovasi, suplai, inventori, deposit biaya sebelum memulai
bisnis, dan biaya pelatihan tenaga kerja. Setelah usaha berjalan, ada
pula biaya royalti (royalty fee), yang besarnya 2–15 persen dari
penjualan.
Hal ke dua adalah perjanjian kerja sama. Jika Anda
berminat untuk membuka bisnis waralaba, Anda perlu mencermati perjanjian
kerja samanya. Dalam perjanjian kerja sama akan dijelaskan hak dan
kewajiban pemberi dan penerima waralaba. Jika salah satu pihak gagal
memenuhi kewajibannya, maka perjanjian kerjasama waralaba dianggap
batal. Namun ada juga pewaralaba yang memberi kelonggaran-kelonggaran
dalam hal-hal tertentu.
Selain dua hal tersebut, Anda juga perlu
tahu beberapa ciri bisnis waralaba yang menjanjikan. Ciri-ciri waralaba
yang menjanjikan antara lain:
1. Memiliki sistem kuat dan bermodal besar.
2. Memiliki laporan keuangan yang rapi, mudah dibaca, dan tak dibuat
berdasarkan karangan. Akan lebih baik bila dibuat oleh akuntan publik.
3.
Tak sekadar menjual bisnisnya. Tak pelit membagi pengalaman selama
menggeluti usahanya, memberikan saran pada pewaralaba soal lokasi yang
bagus, ada standar pelayanan dan kontrol kualitas.
4. Menyediakan pelatihan kepada tenaga kerja, hingga mereka mahir melakukan tugasnya.
5. Menyediakan alat-alat yang dibutuhkan, sehingga pewaralaba tidak perlu membeli alat yang mahal.
6. Menyuplai bahannya, supaya kualitas produk di semua pewaralaba tetap terjaga.
7. Jujur pada pewaralaba mengenai manajemen dan kondisi keuangan waralaba miliknya. (*/dari berbagai sumber/AS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar